SariAgri -  Meski sudah berulang kali diperingatkan, pemasangan jebakan kawat listrik untuk perangkap tikus di sawah berbahaya bagi keselamatan orang lain. Namun tetap saja masih banyak petani di Kabupaten Ngawi yang membandel.
Akibatnya, seorang petani bernama Aris Mawardi (46 tahun) warga Desa Tambakromo Kecamatan Geneng menjadi korban sengatan listrik dari kawat jebakan hama tikus di sawah. Korban meninggal dunia,dalam posisi tangan kiri terlilit kawat beraliran listrik.
Diduga kuat korban terpeleset di jalanan pematang sawah yang licin lalu terkena kawat yang dialiri listrik di lahan tanaman padi milik Samidi (65 tahun) warga Desa Tepas Kecamatan Geneng.
https://sariagri.id/news/78021/pemerintah-komitmen-kurangi-kesenjangan-digital-di-daerah-terpencil “Saksi mata melaporkan ke saya, kalau korban sebenarnya hendak pulang sehabis bertandang ke rumah temannya. Saat melewati jalan setapak di sawah milik pak Samidi karena jalanan gelap, korban mungkin terpeleset atau jatuh sehingga tersengat kawat listrik jebakan tikus," terang Kepala Desa Geneng, Subandono kepada Sariagri, Kamis (8/7/2021).
Baca Juga: Dicari Istri Semalaman, Petani Ini Ditemukan Tewas Terkena Jebakan Tikus Gropyokan, Cara Petani Ngawi Jaga Tradisi Basmi Tikus Ramah Lingkungan
Mendapat laporan warga, polisi langsung datang ke lokasi dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Dari hasil keterangan saksi dan pemeriksaan di tubuh korban, polisi tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan, sehingga disimpulkan korban tewas akibat tersengat kawat listrik.
Dari lokasi kejadian, polisi menyita barang bukti seluruh kawat yang terpasang di sawah berikut pemiliknya untuk diperiksa lebih lanjut.
“Sebelumnya penggunaan alat jebakan kawat listrik untuk membasmi hama tikus itu sudah sejak lama dilarang. Karena telah banyak menelan korban jiwa. Namun para petani ini rupanya tetap nekat memasangnya karena kesal banyaknya hama tikus, sebab alasan mereka jika tidak dipasang, dipastikan tanaman padi mereka gagal panen, “ pungkas Subandono.
Video terkait: