SariAgri - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot pada Selasa (6/7) sore menguat tipis 8 poin atau 0,04 persen menjadi Rp14.470 per dolar AS dibandingkan posisi penutupan sebelumnya Rp14.478 per dolar AS.
Sementara itu, hingga pukul 15.00 WIB, hampir semua mata uang di kawasan Asia juga menguat terhadap dolar AS, di antaranya yen Jepang naik 0,17 persen, dolar Hong Kong stabil, dolar Singapura menguat 0,17 persen, krown Korea menguat 0,17 persen, yuan China naik 0,07 persen, dan ringgit Malaysia perkasa 0,14 persen. Sedangkan mata uang yang melemah adalah dolar Taiwan turun 0,03 persen, baht Thailand anjlok 0,07 persen, peso Filipina terkoreksi 0,51 persen, dan rupee India melemah 0,13 persen.
Sebelumnya, pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, mengatakan kurs rupiah kemungkinan menguat terbatas pada hari ini di kisaran Rp14.450 sampai Rp14.520 per dolar AS. Hal ini terjadi karena sentimen global masih menekan dolar AS.
"Efek dari data tenaga kerja AS yang di bawah ekspektasi pasar sehingga memunculkan persepsi bank sentral AS akan mempertahankan kebijakan moneter longgar dalam waktu yang lebih lama, masih menjadi pemicu pelemahan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya termasuk rupiah," jelas Ariston.
Baca Juga: Rupiah Akhir Pekan, Pengamat: Belum Ada Tanda-tanda MenguatTak Ada Sentimen Positif, Rupiah Masih Akan Melemah
Sedangkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memutuskan kerangka kebijakan ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal (KEM-PPKF) RAPBN 2022 yang telah disusun pemerintah melalui rapat Paripurna. Perubahan yang disepakati adalah nilai tukar rupiah di RAPBN 2022 yang diusulkan Rp13.900-15.000 per dolar AS menjadi Rp13.900 hingga Rp14.800 per dolar AS.
"Pemerintah bisa menindaklanjuti hasil ini untuk mengantisipasi ketidakpastian akibat Covid-19 yang parah. Sehingga, tahun 2022 memiliki antisipasi yang baik dan belanja kementerian dan lembaga agar lebih efisien untuk kesejahteraan publik," kata Ketua DPR Puan Maharani secara virtual, Selasa (6/7/2021).
https://clinkergram.com/blogs/52380/Viral-Ahli-Virus-Bersihkan-Hidung-Pakai-Air-Garam-Bisa-Tangkal Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) Muhidin M Said mengatakan perubahan dari yang diusulkan pemerintah itu telah disepakati sesuai dengan hasil diskusi pemerintah bersama perwakilan DPR, baik di Komisi XI maupun Badab Anggaran (Banggar). "Ini sesuai dengan perkembangan ekonomi global dan domestik di masa pandemi saat ini," jelasnya.
Video Terkait: