Kasus Covid-19 di Indonesia Diperkirakan Baru Turun pada Agustus-September_
Posted 2021-09-17 14:02:10
0
0
SariAgri - Pakar anggota tim peneliti Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKUI) Muhammad N Farid memprediksi bahwa kasus positif COVID-19 akan mulai turun pada Agustus-September mendatang setelah pada Juni-Juli ini naik signifikan.
"Jadi penurunan di Februari dan kenaikan di Juni kita buat skenarionya. Seandainya kenaikan di Juni ini terus terjadi, artinya PPKM Darurat tidak terlalu mengubah perilaku masyarakat. Maka kira-kira masih naik terus sampai mungkin lebih dari 25 ribu sampai 30 ribu sehari di Jakarta," kata Farid dalam diskusi daring, Selasa (13/7).
Farid mengatakan berdasarkan data yang diambil dari awal PPKM Darurat Jakarta hingga 12 Juli kemarin, pakar memperkirakan bahwa angka kasus masih akan naik dan baru akan menurun pada bulan Agustus-September 2021. "Kalau misal diharapkan hari ini atau besok sudah mulai turun, kelihatannya nggak mungkin. Masih perlu naik dulu kemudian baru akan turun. Karena ini perlu waktu untuk mengubah perilaku. Sebab perilaku di masyarakat belum terlihat sampai saat ini," jelasnya.
Baca Juga: PPKM Darurat Diperpanjang Ramai Diberitakan, Ini Penjelasan Menko LuhutIkhtiar Pengusaha Kopi Kota Bogor di Tengah PPKM Darurat
Berdasarkan survei FKM UI, Lembaga Eijkman, CDC Indonesia, dan Pemprov DKI Jakarta belum lama ini, menurut Farid, pada bulan Juni peningkatan kasus terjadi sangat drastis terutama di wilayah Jakarta. Sehingga, hal ini berdampak pada estimasi prevalensi yang dilakukan di Maret. Setelah diteliti, Farid menjelaskan adanya penambahan kasus 4,7 persen pada bulan April hingga Juni 2021. Perubahan prevalensi dari 44,5 persen di akhir Maret 2021 menjadi 49,2 persen di akhir Juni 2021. Dari hasil ini, tim FKM UI mencoba melakukan proyeksi pandemi COVID-19 di Jakarta untuk melihat estimasi 6 bulan ke depan. Proyeksi ini dilakukan dengan pendekatan compartement model. "Dari tren data yang dilihat di Jakarta, sebenarnya ada 2 waktu yang kita lihat penting. Pertama kenaikan yang sangat tinggi sekali sejak awal bulan Juni bahkan sampai sekarang," kata Farid. Sementara yang kedua, yakni pada bulan Februari 2021, ada penurunan yang sangat drastis. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh UNICEF, perilaku 3M (Memakai masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan) di masyarakat mencapai angka 60 persen. Sedangkan menurut beberapa survei lain, perilaku 3M saat ini mulai menurun. Sehingga, selain karena adanya virus varian baru, perilaku 3M masyarakat yang tidak setinggi pada awal pandemi menjadi alasan meningkatnya angka kasus COVID-19 saat ini. Lebih lanjut Farid memaparkan, data dalam seminggu terakhir cenderung mengalami kenaikan. "Arah kurva tergantung kita semua," jelas Farid mengenai pengendalian kasus baru ke depan. https://dragonboot25.werite.net/post/2021/09/17/IHSG-Bakal-%E2%80%98Rebound%E2%80%9D-Inilah-Saham-Pilihan-Analis_ Terakhir, Farid menekankan bahwa perilaku 3M atau 5M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, Membatasi mobilisasi dan interaksi), 3T (Testing, Tracing, dan Treatment) plus vaksinasi adalah rumus yang sangat penting untuk mengendalikan pandemi saat ini. Berita Terkini Oleh karena itu, perilaku disiplin masyarakat mematuhi protokol kesehatan sangat diharapkan agar kasus COVID-19 di Jakarta dan daerah-daerah lain menurun.
Berita Hari Ini Video terkait:
"Jadi penurunan di Februari dan kenaikan di Juni kita buat skenarionya. Seandainya kenaikan di Juni ini terus terjadi, artinya PPKM Darurat tidak terlalu mengubah perilaku masyarakat. Maka kira-kira masih naik terus sampai mungkin lebih dari 25 ribu sampai 30 ribu sehari di Jakarta," kata Farid dalam diskusi daring, Selasa (13/7).
Farid mengatakan berdasarkan data yang diambil dari awal PPKM Darurat Jakarta hingga 12 Juli kemarin, pakar memperkirakan bahwa angka kasus masih akan naik dan baru akan menurun pada bulan Agustus-September 2021. "Kalau misal diharapkan hari ini atau besok sudah mulai turun, kelihatannya nggak mungkin. Masih perlu naik dulu kemudian baru akan turun. Karena ini perlu waktu untuk mengubah perilaku. Sebab perilaku di masyarakat belum terlihat sampai saat ini," jelasnya.
Baca Juga: PPKM Darurat Diperpanjang Ramai Diberitakan, Ini Penjelasan Menko LuhutIkhtiar Pengusaha Kopi Kota Bogor di Tengah PPKM Darurat
Berdasarkan survei FKM UI, Lembaga Eijkman, CDC Indonesia, dan Pemprov DKI Jakarta belum lama ini, menurut Farid, pada bulan Juni peningkatan kasus terjadi sangat drastis terutama di wilayah Jakarta. Sehingga, hal ini berdampak pada estimasi prevalensi yang dilakukan di Maret. Setelah diteliti, Farid menjelaskan adanya penambahan kasus 4,7 persen pada bulan April hingga Juni 2021. Perubahan prevalensi dari 44,5 persen di akhir Maret 2021 menjadi 49,2 persen di akhir Juni 2021. Dari hasil ini, tim FKM UI mencoba melakukan proyeksi pandemi COVID-19 di Jakarta untuk melihat estimasi 6 bulan ke depan. Proyeksi ini dilakukan dengan pendekatan compartement model. "Dari tren data yang dilihat di Jakarta, sebenarnya ada 2 waktu yang kita lihat penting. Pertama kenaikan yang sangat tinggi sekali sejak awal bulan Juni bahkan sampai sekarang," kata Farid. Sementara yang kedua, yakni pada bulan Februari 2021, ada penurunan yang sangat drastis. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh UNICEF, perilaku 3M (Memakai masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan) di masyarakat mencapai angka 60 persen. Sedangkan menurut beberapa survei lain, perilaku 3M saat ini mulai menurun. Sehingga, selain karena adanya virus varian baru, perilaku 3M masyarakat yang tidak setinggi pada awal pandemi menjadi alasan meningkatnya angka kasus COVID-19 saat ini. Lebih lanjut Farid memaparkan, data dalam seminggu terakhir cenderung mengalami kenaikan. "Arah kurva tergantung kita semua," jelas Farid mengenai pengendalian kasus baru ke depan. https://dragonboot25.werite.net/post/2021/09/17/IHSG-Bakal-%E2%80%98Rebound%E2%80%9D-Inilah-Saham-Pilihan-Analis_ Terakhir, Farid menekankan bahwa perilaku 3M atau 5M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, Membatasi mobilisasi dan interaksi), 3T (Testing, Tracing, dan Treatment) plus vaksinasi adalah rumus yang sangat penting untuk mengendalikan pandemi saat ini. Berita Terkini Oleh karena itu, perilaku disiplin masyarakat mematuhi protokol kesehatan sangat diharapkan agar kasus COVID-19 di Jakarta dan daerah-daerah lain menurun.
Berita Hari Ini Video terkait:
Căutare
Categorii
- Art
- Causes
- Crafts
- Dance
- Drinks
- Film
- Fitness
- Food
- Jocuri
- Gardening
- Health
- Home
- Literature
- Music
- Networking
- Alte
- Party
- Religion
- Shopping
- Sports
- Theater
- Wellness
Citeste mai mult
What Do The Users Say About Dermicell Serum?
Dermicell Reliably, the skin is introduced to various pernicious components, as brilliant shafts,...
The Nonpareil Color on Your Selling and advert Adverts
Mark ups corresponding catalogue, poster, flyers, banners, and any advert products are a motive...
What Is Infinuity CBD Gummies – Hoax Or Legit?
Coming up next are the physical, neurological, and mental clinical positive conditions Infinuity...
The Particulars Of Carpets and rugs Cleansers
An experienced cleansing services will help restore your carpets and rugs. You'd be amazed at how...
I watched a meeting for one of the prior call of responsibility annualized games
Probably especially true for people that need to announce their intentions really loudly. Like...