Rupiah Selasa Sore Perkasa Jadi Rp14.463 per Dolar AS_
Postado 2021-09-17 10:27:00
0
0
SariAgri - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) perkasa di pasar spot pada akhir transaksi Selasa (13/7) sore. Kurs rupiah hari ini menguat 30 poin atau 0,20 persen menjadi Rp14.463 per dolar AS dibandingkan posisi penutupan sebelumnya Rp14.493 per dolar AS.
Selain rupiah, hingga pukul 15.00 WIB, semua mata uang di kawasan Asia juga menguat terhadap dolar AS, yaitu yen Jepang stabil, dolar Hong Kong naik 0,01 persen, dolar Singapura naik 0,01 persen, dolar Taiwan naik 0,02 persen, krown Korea perkaa 0,16 persen, peso Filipina menguat 0,23 persen, rupee India mencuat 0,10 persen, yuan China naik 0,18 persen, ringgit Malaysia naik 0,01 persen, dan baht Thailand menguat 0,35 persen.
Analis Senior Pasar Finansial PT Bank Mandiri, Rully Arya Wisnubroto, mengatakan rupiah hari ini bergerak cukup stabil dan tadi siang menyentuh posisi Rp14.498 per dolar AS, sejalan dengan pergerakan dolar AS terhadap beberapa mata uang lainnya yang cenderung stabil.
Berita Terkini “Saat ini pasar masih menunggu publikasi inflasi AS yang akan diumumkan hari ini,” ujar Rully.
Selain itu, pergerakan rupiah hari juga dipengaruhi sentimen dari dalam negeri. “Dari dalam negeri sentimen masih didominasi oleh perkembangan pandemi setelah sepekan lebih PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat diberlakukan di Jawa-Bali,” kata Rully.
Baca Juga: Rupiah Diperkirakan Menguat, Pengamat: Investor Beralih dari Aset Aman Awal Pekan Rupiah Menguat, Analis: Imbas PPKM Darurat
Sebelumnya, pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, memperkirakan hari ini rupiah berpotensi menguat mengikuti perbaiki sentimen pelaku pasar keuangan global terhadap risiko.
“Indeks saham global sebagai aset berisiko terlihat menguat. Pasar melihat perbaikan performa perusahaan di kuartal kedua. Ini mendorong pasar keluar dari aset aman dolar AS dan masuk ke aset berisiko,” ujarnya.
Ariston menjelaskan, perbaikan sentimen tersebut juga didukung oleh kebijakan pelonggaran moneter bank sentral China yang menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) sebesar 50 basis poin sehingga meningkatkan likuiditas di pasar. “Sikap bank sentral AS yang juga mempertimbangkan mempertahankan kebijakan pelonggaran moneter dalam waktu yang lebih lama juga mendukung sentimen terhadap risiko tersebut,” jelasnya.
Dia menambahkan, di sisi lain, kasus Covid-19 baru yang terus menanjak, terutama di Indonesia yang terus mencetak rekor baru, menjadi kekhawatiran pelaku pasar. “Pertumbuhan ekonomi bisa terganggu bila PPKM diperpanjang. Dan ini berpotensi menahan penguatan rupiah terhadap dollar AS,” katanya.
Video Terkait:
Breaking News
Selain rupiah, hingga pukul 15.00 WIB, semua mata uang di kawasan Asia juga menguat terhadap dolar AS, yaitu yen Jepang stabil, dolar Hong Kong naik 0,01 persen, dolar Singapura naik 0,01 persen, dolar Taiwan naik 0,02 persen, krown Korea perkaa 0,16 persen, peso Filipina menguat 0,23 persen, rupee India mencuat 0,10 persen, yuan China naik 0,18 persen, ringgit Malaysia naik 0,01 persen, dan baht Thailand menguat 0,35 persen.
Analis Senior Pasar Finansial PT Bank Mandiri, Rully Arya Wisnubroto, mengatakan rupiah hari ini bergerak cukup stabil dan tadi siang menyentuh posisi Rp14.498 per dolar AS, sejalan dengan pergerakan dolar AS terhadap beberapa mata uang lainnya yang cenderung stabil.
Berita Terkini “Saat ini pasar masih menunggu publikasi inflasi AS yang akan diumumkan hari ini,” ujar Rully.
Selain itu, pergerakan rupiah hari juga dipengaruhi sentimen dari dalam negeri. “Dari dalam negeri sentimen masih didominasi oleh perkembangan pandemi setelah sepekan lebih PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat diberlakukan di Jawa-Bali,” kata Rully.
Baca Juga: Rupiah Diperkirakan Menguat, Pengamat: Investor Beralih dari Aset Aman Awal Pekan Rupiah Menguat, Analis: Imbas PPKM Darurat
Sebelumnya, pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, memperkirakan hari ini rupiah berpotensi menguat mengikuti perbaiki sentimen pelaku pasar keuangan global terhadap risiko.
“Indeks saham global sebagai aset berisiko terlihat menguat. Pasar melihat perbaikan performa perusahaan di kuartal kedua. Ini mendorong pasar keluar dari aset aman dolar AS dan masuk ke aset berisiko,” ujarnya.
Ariston menjelaskan, perbaikan sentimen tersebut juga didukung oleh kebijakan pelonggaran moneter bank sentral China yang menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) sebesar 50 basis poin sehingga meningkatkan likuiditas di pasar. “Sikap bank sentral AS yang juga mempertimbangkan mempertahankan kebijakan pelonggaran moneter dalam waktu yang lebih lama juga mendukung sentimen terhadap risiko tersebut,” jelasnya.
Dia menambahkan, di sisi lain, kasus Covid-19 baru yang terus menanjak, terutama di Indonesia yang terus mencetak rekor baru, menjadi kekhawatiran pelaku pasar. “Pertumbuhan ekonomi bisa terganggu bila PPKM diperpanjang. Dan ini berpotensi menahan penguatan rupiah terhadap dollar AS,” katanya.
Video Terkait:
Breaking News
Pesquisar
Categorias
- Art
- Causes
- Crafts
- Dance
- Drinks
- Film
- Fitness
- Food
- Jogos
- Gardening
- Health
- Início
- Literature
- Music
- Networking
- Outro
- Party
- Religion
- Shopping
- Sports
- Theater
- Wellness
Leia mais
Transparent Conductive Film Display Market 2021 Industry Analysis, Size, Trends and Growth Analysis, Forecast to 2027
Transparent Conductive Film Display Market 2021-2027
New Study Reports " Transparent...
Commercial Printing Tips
C: I first realized I wished to be a graphic designer in Standard 5 (I went around informing...
Eleven Finest Methods To Fix Corrupted
After the scanning course of, you'll have the ability to rapidly filter your misplaced files by...
https://www.facebook.com/Keto-Advantage-Keto-Burn-689903205207298
What is present in the Keto Burn Advantage?
Keto Burn Advantage Review:- Do you want to achieve...
The Explosive Concoction (Pathfinder) gem in Path of Exile 3.15 extension
The idea of Grinding Gear Games developing the Path of Exile 3.15 extension is to provide...