Ini Obat Baru untuk Pasien Covid-19 Rekomendasi WHO_
Posted 2021-09-17 00:14:44
0
0
SariAgri - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (6/7) merekomendasikan obat interleukin-6 untuk pasien COVID-19 parah, mendesak produsen agar bergabung dalam upaya mempercepat akses ke obat tersebut.
WHO melalui siaran pers menyebutkan bahwa langkah tersebut berdasarkan pada temuan dari meta-analisis prospektif dan jaringan hidup yang dipelopori oleh WHO, analisis obat-obatan terbesar hingga saat ini.
Berita Terkini Ini adalah obat pertama yang ditemukan ampuh melawan COVID-19 sejak kortikosteroid direkomendasikan oleh WHO pada September 2020.
"Pasien COVID-19 parah atau kritis kerap mengalami reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh, yang dapat membahayakan sekali kesehatan pasien. Obat Interleukin-6 - tocilizumab dan sarilumab - bertindak untuk menekan reaksi berlebihan ini," bunyi siaran pers WHO.
Baca Juga: Penyaluran Dilakukan Bulog, Penerima BST dan PKH Dapat Tambahan Beras 10 KgWaspada, 7 Provinsi Rawan Serangan COVID Varian Delta
Menurut WHO, meta-analisis prospektif dan jaringan hidup menunjukkan bahwa pada pasien parah atau kritis, pemberian obat ini mengurangi potensi kematian 13 persen, dibanding perawatan biasa.
Ini menandakan bahwa akan ada penurunan 15 kematian per 1000 pasien, dan sebanyak 28 kematian lebih sedikit per 1000 pasien kritis, kata WHO.
Selain itu, penggunaan obat tersebut kemungkinan mengurangi ventilasi mekanis di antara pasien parah dan kritis hingga 28 persen, dibanding perawatan biasa. Hal ini mengartikan bahwa 23 pasien lebih sedikit dari seribu pasien yang membutuhkan ventilasi mekanis.
Guna meningkatkan akses dan jangkauan produk-produk penyelamat nyawa ini, WHO meminta produsen untuk menurunkan harga dan menyediakan pasokan ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, terlebih yang mengalami lonjakan COVID-19.
Menurut Medecins Sans Frontieres/Doctors Without Borders (MSF), tocilizumab termasuk ke dalam kelas obat yang disebut antibodi monoklonal (mAbs), yang digunakan dalam pengobatan berbagai penyakit seperti kanker. Harga obat tersebut sangat mahal dan karenanya hampir tidak mungkin diakses oleh negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Obat mAb lainnya yang direkomendasikan oleh WHO saat ini, sarilumab, berada di bawah perlindungan paten yang luas secara global, sehingga menimbulkan tantangan untuk memastikan bahwa produksi dan pasokan tidak terganggu, kata MSF.
https://paste2.org/CNyN69vD Video terkait:
WHO melalui siaran pers menyebutkan bahwa langkah tersebut berdasarkan pada temuan dari meta-analisis prospektif dan jaringan hidup yang dipelopori oleh WHO, analisis obat-obatan terbesar hingga saat ini.
Berita Terkini Ini adalah obat pertama yang ditemukan ampuh melawan COVID-19 sejak kortikosteroid direkomendasikan oleh WHO pada September 2020.
"Pasien COVID-19 parah atau kritis kerap mengalami reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh, yang dapat membahayakan sekali kesehatan pasien. Obat Interleukin-6 - tocilizumab dan sarilumab - bertindak untuk menekan reaksi berlebihan ini," bunyi siaran pers WHO.
Baca Juga: Penyaluran Dilakukan Bulog, Penerima BST dan PKH Dapat Tambahan Beras 10 KgWaspada, 7 Provinsi Rawan Serangan COVID Varian Delta
Menurut WHO, meta-analisis prospektif dan jaringan hidup menunjukkan bahwa pada pasien parah atau kritis, pemberian obat ini mengurangi potensi kematian 13 persen, dibanding perawatan biasa.
Ini menandakan bahwa akan ada penurunan 15 kematian per 1000 pasien, dan sebanyak 28 kematian lebih sedikit per 1000 pasien kritis, kata WHO.
Selain itu, penggunaan obat tersebut kemungkinan mengurangi ventilasi mekanis di antara pasien parah dan kritis hingga 28 persen, dibanding perawatan biasa. Hal ini mengartikan bahwa 23 pasien lebih sedikit dari seribu pasien yang membutuhkan ventilasi mekanis.
Guna meningkatkan akses dan jangkauan produk-produk penyelamat nyawa ini, WHO meminta produsen untuk menurunkan harga dan menyediakan pasokan ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, terlebih yang mengalami lonjakan COVID-19.
Menurut Medecins Sans Frontieres/Doctors Without Borders (MSF), tocilizumab termasuk ke dalam kelas obat yang disebut antibodi monoklonal (mAbs), yang digunakan dalam pengobatan berbagai penyakit seperti kanker. Harga obat tersebut sangat mahal dan karenanya hampir tidak mungkin diakses oleh negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Obat mAb lainnya yang direkomendasikan oleh WHO saat ini, sarilumab, berada di bawah perlindungan paten yang luas secara global, sehingga menimbulkan tantangan untuk memastikan bahwa produksi dan pasokan tidak terganggu, kata MSF.
https://paste2.org/CNyN69vD Video terkait:
Cerca
Categorie
- Art
- Causes
- Crafts
- Dance
- Drinks
- Film
- Fitness
- Food
- Giochi
- Gardening
- Health
- Home
- Literature
- Music
- Networking
- Altre informazioni
- Party
- Religion
- Shopping
- Sports
- Theater
- Wellness
Leggi tutto
Global Beauty Devices Market – Top Factors Investigated in the Latest Research Report by MRFR
Market Synopsis
Market Research Future (MRFR) postulates that the Global Beauty Devices Market is...
How you can Turn Oil Switch Business Into a Business in Quincy MA
Oil Change in Quincy MassWhen you reside in Quincy Mass with an petrol change business, that is...
Great Tips About Web Design That Anyone Can Use
You probably want to create your own website. In this day and age, most people have wanted to...
Electric Vehicle Battery Charger Market Size, Share, Growth Strategies, Trend Forecast To 2027
Electric Vehicle Battery Charger Market Overview
Market Research Future (MRFR) believes...
Learn The Reality About Lottery Pools - Lotto Syndicate Suggestions
If you have seen or listened to or even been a component of those soccer swimming pools at your...