Tak Ada Sentimen Positif Rupiah Masih Akan Melemah_
Δημοσιευμένα 2021-09-16 22:02:50
0
0
SariAgri - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (1/7) pagi melemah 15 poin atau 0,1 persen ke posisi Rp14.515 per dolar Amerika Serikat (AS) dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.500 per dolar AS.
Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, mengatakan kurs rupiah hari ini terlihat masih akan melemah setelah penguatan dolar AS karena data tenaga kerja AS versi perusahaan swasta Automatic Data Processing (ADP) dirilis lebih baik dari ekspektasi pasar.
“Hari ini nilai tukar rupiah berpotensi melemah ke arah kisaran Rp14.550-Rp14.580 dengan potensi support di kisaran Rp14,450 per dolar AS,” ujar Ariston.
Menurutnya, saat ini pasar berekspektasi data tenaga kerja AS versi pemerintah yang akan dirilis hari Jumat besok akan menunjukkan data yang juga lebih bagus dari ekspektasi. Data tenaga kerja yang membaik menjadi salah satu pertimbangan Bank Sentral AS untuk mengetatkan kebijakan moneternya, di samping data inflasi. “Kebijakan moneter yang lebih ketat ini akan mendorong penguatan dolar AS,” ujar Ariston.
Ariston menambahkan, sementara dari dalam negeri yang memberikan sentimen kepada kurs rupiah terkait dengan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang santer akan diimplementasikan selama bulan Juli. “Keijakan ini bisa turut memicu pelemahan nilai tukar rupiah karena kebijakan tersebut bisa berimbas pada pelambatan pemulihan ekonomi nasional. PPKM Darurat memberlakukan pembatasan aktivitas ekonomi yang lebih ketat dari sebelumnya,” pungkasnya.
Baca Juga: Rupiah Kian Loyo, Analis: Investor Khawatirkan Varian Delta MengganasDIkepung Sentimen Negatif, Rupiah Senin Sore Anjlok 20 Poin
‘Greenback’ Bukukan Kenaikan Bulanan Terbaik
Dolar melesat ke level tertinggi dua setengah bulan pada Rabu (Kamis pagi WIB) dan membukukan kenaikan bulanan terbesar sejak November 2016, didukung perubahan hawkish dalam prospek suku bunga Federal Reserve dan kekhawatiran penyebaran varian Delta virus korona.
Indeks Dolar (Indeks DXY), ukuran greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, melonjak sekitar 3 persen pada Juni, sebagian setelah sikap The Fed pada pertemuan awal bulan lalu. Berita Terkini Selanjutnya, trader akan mencermati laporan nonfarm payrolls Amerika Serikat, dirilis Jumat, untuk konfirmasi perubahan kebijakan moneter.
Dolar juga memperpanjang kenaikan setelah data menunjukkan penggajian swasta Amerika meningkat lebih dari ekspektasi pada Juni sebesar 692.000 pekerjaan. Data untuk Mei direvisi lebih rendah untuk menunjukkan 886.000 pekerjaan ditambahkan, bukan 978.000 yang dilaporkan sebelumnya. Ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan penggajian swasta akan meningkat sebesar 600.000.
Action Economics mengatakan dolar terutama didukung oleh data penggajian swasta Amerika yang lebih baik dari perkiraan, "yang mendorong short-covering dolar," menjelang laporan ketenagakerjaan.
Lembaga riset itu juga mengutip imbal hasil US Treasury 2 tahun yang lebih kuat, naik hampir 11 basis poin pada Juni, peningkatan terbesar sejak September 2019, karena investor memperhitungkan beberapa pengetatan pada 2023.
"Ini akan terus membantu dolar AS ke depan, karena ekspektasi The Fed untuk mulai melakukan pengetatan terlebih dahulu," kata Action Economics. "Selain itu, pertumbuhan ekonomi Amerika kemungkinan akan dengan mudah melampaui pertumbuhan ekonomi Eropa."
Jumat, Departemen Tenaga Kerja Amerika diperkirakan melaporkan kenaikan 700.000 pekerjaan pada Juni, dibandingkan 559.000 pada Mei, dan tingkat pengangguran 5,7 persen versus 5,8 persen pada bulan sebelumnya, menurut jajak pendapat Reuters.
"Jika kita melihat angka ketenagakerjaan Amerika lebih kuat dari ekspektasi, ini akan memperkuat narasi bahwa The Fed dapat menghapus akomodasi lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya," kata Erik Nelson, analis Wells Fargo Securities di New York. "Itu akan menjadi positif bagi dolar."
Investor juga khawatir tentang penyebaran varian Delta yang mendorong sejumlah negara seperti Australia, Inggris, dan sebagian Eropa untuk melakukan atau merencanakan penguncian baru, menyebabkan mata uang mereka tertekan.
Pada perdagangan petang, Indeks DXY naik 0,4 persen menjadi 92,441 setelah sebelumnya menyentuh 92,451, level tertinggi sejak awal April.
Euro turun 0,4 persen terhadap dolar menjadi 1,1849 dolar AS. Sebelumnya, euro jatuh ke tingkat terendah empat setengah bulan di 1,1845 dolar AS. Terhadap yen, dolar menguat 0,5 persen menjadi 111,09 yen. Dolar naik ke posisi 111,12 yen, level tertinggi sejak akhir Maret tahun lalu.
Mata uang yang sensitif terhadap risiko dan terpapar harga komoditas seperti dolar Australia dan Selandia Baru mempertahankan kerugian terhadap greenback. Dolar Aussie dan Selandia Baru turun masing-masing 0,2 persen dan 0,1 persen menjadi 0,7496 dolar AS dan 0,6983 dolar AS.
Pada akhir perdagangan di New York, poundsterling turun menjadi 1,3803 dolar AS dari 1,3849 dolar AS di sesi sebelumnya. Sementara, greenback naik ke posisi 0,9260 franc Swiss dari 0,9210 franc Swiss, dan meningkat jadi 1,2404 dolar Kanada dari 1,2392 dolar Kanada.
Video Terkait:
Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, mengatakan kurs rupiah hari ini terlihat masih akan melemah setelah penguatan dolar AS karena data tenaga kerja AS versi perusahaan swasta Automatic Data Processing (ADP) dirilis lebih baik dari ekspektasi pasar.
“Hari ini nilai tukar rupiah berpotensi melemah ke arah kisaran Rp14.550-Rp14.580 dengan potensi support di kisaran Rp14,450 per dolar AS,” ujar Ariston.
Menurutnya, saat ini pasar berekspektasi data tenaga kerja AS versi pemerintah yang akan dirilis hari Jumat besok akan menunjukkan data yang juga lebih bagus dari ekspektasi. Data tenaga kerja yang membaik menjadi salah satu pertimbangan Bank Sentral AS untuk mengetatkan kebijakan moneternya, di samping data inflasi. “Kebijakan moneter yang lebih ketat ini akan mendorong penguatan dolar AS,” ujar Ariston.
Ariston menambahkan, sementara dari dalam negeri yang memberikan sentimen kepada kurs rupiah terkait dengan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang santer akan diimplementasikan selama bulan Juli. “Keijakan ini bisa turut memicu pelemahan nilai tukar rupiah karena kebijakan tersebut bisa berimbas pada pelambatan pemulihan ekonomi nasional. PPKM Darurat memberlakukan pembatasan aktivitas ekonomi yang lebih ketat dari sebelumnya,” pungkasnya.
Baca Juga: Rupiah Kian Loyo, Analis: Investor Khawatirkan Varian Delta MengganasDIkepung Sentimen Negatif, Rupiah Senin Sore Anjlok 20 Poin
‘Greenback’ Bukukan Kenaikan Bulanan Terbaik
Dolar melesat ke level tertinggi dua setengah bulan pada Rabu (Kamis pagi WIB) dan membukukan kenaikan bulanan terbesar sejak November 2016, didukung perubahan hawkish dalam prospek suku bunga Federal Reserve dan kekhawatiran penyebaran varian Delta virus korona.
Indeks Dolar (Indeks DXY), ukuran greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, melonjak sekitar 3 persen pada Juni, sebagian setelah sikap The Fed pada pertemuan awal bulan lalu. Berita Terkini Selanjutnya, trader akan mencermati laporan nonfarm payrolls Amerika Serikat, dirilis Jumat, untuk konfirmasi perubahan kebijakan moneter.
Dolar juga memperpanjang kenaikan setelah data menunjukkan penggajian swasta Amerika meningkat lebih dari ekspektasi pada Juni sebesar 692.000 pekerjaan. Data untuk Mei direvisi lebih rendah untuk menunjukkan 886.000 pekerjaan ditambahkan, bukan 978.000 yang dilaporkan sebelumnya. Ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan penggajian swasta akan meningkat sebesar 600.000.
Action Economics mengatakan dolar terutama didukung oleh data penggajian swasta Amerika yang lebih baik dari perkiraan, "yang mendorong short-covering dolar," menjelang laporan ketenagakerjaan.
Lembaga riset itu juga mengutip imbal hasil US Treasury 2 tahun yang lebih kuat, naik hampir 11 basis poin pada Juni, peningkatan terbesar sejak September 2019, karena investor memperhitungkan beberapa pengetatan pada 2023.
"Ini akan terus membantu dolar AS ke depan, karena ekspektasi The Fed untuk mulai melakukan pengetatan terlebih dahulu," kata Action Economics. "Selain itu, pertumbuhan ekonomi Amerika kemungkinan akan dengan mudah melampaui pertumbuhan ekonomi Eropa."
Jumat, Departemen Tenaga Kerja Amerika diperkirakan melaporkan kenaikan 700.000 pekerjaan pada Juni, dibandingkan 559.000 pada Mei, dan tingkat pengangguran 5,7 persen versus 5,8 persen pada bulan sebelumnya, menurut jajak pendapat Reuters.
"Jika kita melihat angka ketenagakerjaan Amerika lebih kuat dari ekspektasi, ini akan memperkuat narasi bahwa The Fed dapat menghapus akomodasi lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya," kata Erik Nelson, analis Wells Fargo Securities di New York. "Itu akan menjadi positif bagi dolar."
Investor juga khawatir tentang penyebaran varian Delta yang mendorong sejumlah negara seperti Australia, Inggris, dan sebagian Eropa untuk melakukan atau merencanakan penguncian baru, menyebabkan mata uang mereka tertekan.
Pada perdagangan petang, Indeks DXY naik 0,4 persen menjadi 92,441 setelah sebelumnya menyentuh 92,451, level tertinggi sejak awal April.
Euro turun 0,4 persen terhadap dolar menjadi 1,1849 dolar AS. Sebelumnya, euro jatuh ke tingkat terendah empat setengah bulan di 1,1845 dolar AS. Terhadap yen, dolar menguat 0,5 persen menjadi 111,09 yen. Dolar naik ke posisi 111,12 yen, level tertinggi sejak akhir Maret tahun lalu.
Mata uang yang sensitif terhadap risiko dan terpapar harga komoditas seperti dolar Australia dan Selandia Baru mempertahankan kerugian terhadap greenback. Dolar Aussie dan Selandia Baru turun masing-masing 0,2 persen dan 0,1 persen menjadi 0,7496 dolar AS dan 0,6983 dolar AS.
Pada akhir perdagangan di New York, poundsterling turun menjadi 1,3803 dolar AS dari 1,3849 dolar AS di sesi sebelumnya. Sementara, greenback naik ke posisi 0,9260 franc Swiss dari 0,9210 franc Swiss, dan meningkat jadi 1,2404 dolar Kanada dari 1,2392 dolar Kanada.
Video Terkait:
Αναζήτηση
Κατηγορίες
- Art
- Causes
- Crafts
- Dance
- Drinks
- Film
- Fitness
- Food
- Παιχνίδια
- Gardening
- Health
- Κεντρική Σελίδα
- Literature
- Music
- Networking
- άλλο
- Party
- Religion
- Shopping
- Sports
- Theater
- Wellness
Διαβάζω περισσότερα
The Right Diet For Pregnancy: How To Help You Keep Weight Growing
Fatigue- usually feel exhausted even if have exactly old routine before you still have pregnant....
Beyond Communications
Beyond Communications is a highly perceptive communications agency with a sharp and clever...
Are you able to Service Your Furnace Your self Now?
If the corrode is isolated and provides not really spread around the boiler, you may end up being...
Indian Dresses Doesn't Have To Be this hard - Read These 9 Recommendation
vestido indiano curtoThe outfit of the person plays a really crucial duty in determining their...
World of Warcraft Classic pointed out that some features are bugs
Although nostalgia is a beautiful thing, it can still become vague and not completely accurate....