Menteri BUMN Perintahkan Kimia Farma Kebut Ivermectin_

0
0
SariAgri - Menteri BUMN, Erick Thohir meminta Indofarma dan Kimia Farma untuk memastikan ketersediaan obat-obatan Covid-19, termasuk Ivermectin. Perintah ini dibuat Erick karena melejitnya harga obat menyusul lonjakan jumlah kasus Covid-19.
"Harga-harga di pasaran saat ini sangat menyakitkan hati rakyat di tengah kebutuhan yang tinggi dan banyaknya pasien COVID-19 yang meninggal dunia. Karena itu, saya perintahkan kepada Kimia Farma untuk segera memasarkan Ivermectin dengan harga sesuai aturan Kemenkes dan BPOM dan hanya bisa diperoleh dengan resep dokter," kata Erick, Senin (5/7).
Selain memberikan jaminan atas ketersediaan obat untuk terapi penyembuhan dengan harga terjangkau, Erick juga berharap agar masyarakat lebih bijak dalam memenuhi kebutuhan obat tersebut dengan tidak membeli secara bebas atau mendapatkannya tanpa disertai resep dokter.
"Masyarakat harus bijak dan paham bahwa obat untuk terapi terkait COVID-19 tidak bisa dibeli bebas dan tanpa resep dokter. Mereka bisa mendapatkannya langsung di instalasi rumah sakit dan klinik, juga di jaringan apotek Kimia Farma dan lainnya. Karena hal itu sudah menjadi ketentuan, maka laporkan jika ada pelanggaran," kata Erick.
Erick Thohir juga memerintahkan kepada Kimia Farma untuk melakukan pengawasan internal di BUMN dan berjanji akan menindak secara tegas tanpa pandang bulu serta mengecam setiap oknum Kimia Farma, Indofarma atau perusahaan BUMN yang menimbun demi memperoleh keuntungan pribadi.
Baca Juga: Ivermectin Sebagai Obat Covid-19? BPOM: Terdaftar Obat CacinganIni Kata Keluarga Pasien yang Meninggal Usai Divaksin AstaZeneca
"Indofarma tengah menggenjot produksi ivermectin dari kapasitas terkini, 4,5 juta tablet/bulan menjadi 13,8 juta tablet/bulan pada Agustus 2021. Meski Indofarma mampu memproduksi dalam jumlah banyak, namun kita masih berkomitmen untuk mengikuti aturan dan standar yang ditetapkan, termasuk proses uji klinis. Kami terus melakukan koordinasi intensif dengan BPOM dan Kemenkes," katanya.
Menurut Erick, saat ini Ivermectin misalnya tersedia secara bertahap di Kimia Farma dan lainnya . Untuk harga telah ditetapkan Rp7.885 per butir, termasuk PPN, sebagai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sesuai dengan ketentuan Kemenkes.
Meski sempat menuai kontroversi, saat ini Ivermectin telah memperoleh izin untuk Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Uji klinis ditempuk untuk membuktikan Ivermectin sebagai obat Covid-19. Sebelumnya, Ivermectin hanya digunakan sebagai obat cacing.
Video terkait:


https://sariagri.id/news/77891/tak-ingin-kena-efek-samping-usai-vaksin-covid-19-apa-boleh-minum-obat-sebelum-divaksin
Search
Categories
Read More
Religion
Based on the paucity of research on cosplay
Whereas we had no hypotheses at the outset about the demographic of cosplayers or their cosplay...
By Lang Aaaa 2021-04-27 06:13:53 0 0
Party
How can newcomers quickly adapt to Path of Exile?
With the increasing content and mechanism of Path of Exile, it does not seem very friendly to the...
By CSCCA CSCCA 2021-07-08 01:51:51 0 0
Health
Pure CBD Gummies Suzuki Canada Does it truly work?
Does it truly work? Pure CBD Gummies Suzuki Canada contains regular cannabinoids separated from...
By Lydia Pooles 2021-08-06 12:54:10 0 0
Other
Novice In Search engine marketing? Consider These Guidelines!
Making the most of your seo initiatives include a variety of different things. Thankfully, this...
By Coyne Penn 2021-09-16 03:07:56 0 0
Other
Disfunção Erétil Homeopatia
Foi certa revolução comportamental e com comércio que atinge, nos dias de...
By Vilstrup Conradsen 2021-09-14 23:57:52 0 0