Lapan_ Kilatan Cahaya di Yogyakarta Adalah Pijar Meteor_
Posted 2021-09-20 08:11:57
0
0
SariAgri - Peneliti di Pusat Sains dan Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Andi Pangerang mengatakan kilatan cahaya yang tampak di langit Yogyakarta adalah pijaran meteor, yang merupakan meteor sporadis.
"Ketika meteor terlihat, tidak terdengar suara dentuman apapun. News Today Meteor ini juga tampak oleh beberapa saksi di Yogyakarta maupun daerah sekitarnya seperti Sukoharjo, Klaten dan Sragen yang tampak berwarna kemerahan," kata Andi, di Jakarta, Kamis (15/7)
Pada Senin malam (12/7), sekitar pukul 22.00 WIB, kembali pijaran meteor atau "fireball" diabadikan di Yogyakarta oleh Aryo Kamandanu dari Bantul.
Andi menuturkan fenomena meteor jatuh tidak selalu berasal dari hujan meteor baik mayor (> 10 meteor per jam) maupun minor (< 10 meteor per jam). Meteor yang tidak berasal dari hujan meteor disebut juga sebagai meteor sporadis (sporadic meteor).
Menurut Andi, warna merah yang tampak pada meteor kemungkinan besar berasal dari oksigen dan nitrogen yang berada di atmosfer Bumi.
Baca Juga: Sepasang Kecoak Purba Ditemukan dalam Goa, Diprediksi Hidup di Zaman DinosaurusAduh! Kemunculan Semut Terbang Bayangi Final Euro 2020 di Stadion Wembley
"Fireball ini umumnya berukuran 20-60 sentimeter atau 1-3 kepalan tangan dan karena ukurannya yang kecil, fireball akan habis terbakar oleh atmosfer Bumi, sehingga tidak memungkinkan untuk jatuh ke permukaan Bumi sebagai batu meteor atau meteorit," ujarnya.
Pada foto yang diabadikan oleh Aryo Kamandanu yang dapat dilihat di akun Instagramnya di http://instagram.com/aryo.akise, meteor tampak berada di sebelah barat rasi Crux (Salib Selatan, Layang-layang, Gubug Penceng) yang saat itu berada di ketinggian 10,9°-14,9° di atas ufuk dan sudah berada di arah 207,9°-213,9° atau arah Selatan-Barat Daya hingga Barat Daya.
Selain itu, meteor tersebut tampak melintasi kedua bintang di konstelasi Centarus yakni Gamma Centauri dan Delta Centauri yang berada di arah 219,6°-221,1° atau arah Barat Daya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa meteor tampak dari arah Barat Daya.
Andi menuturkan dengan kondisi langit yang cerah, masyarakat dapat menyaksikan meteor jatuh dengan intensitas maupun ukuran lebih besar, terlebih lagi ketika puncak hujan meteor sedang berlangsung.
Video terkait:
"Ketika meteor terlihat, tidak terdengar suara dentuman apapun. News Today Meteor ini juga tampak oleh beberapa saksi di Yogyakarta maupun daerah sekitarnya seperti Sukoharjo, Klaten dan Sragen yang tampak berwarna kemerahan," kata Andi, di Jakarta, Kamis (15/7)
Pada Senin malam (12/7), sekitar pukul 22.00 WIB, kembali pijaran meteor atau "fireball" diabadikan di Yogyakarta oleh Aryo Kamandanu dari Bantul.
Andi menuturkan fenomena meteor jatuh tidak selalu berasal dari hujan meteor baik mayor (> 10 meteor per jam) maupun minor (< 10 meteor per jam). Meteor yang tidak berasal dari hujan meteor disebut juga sebagai meteor sporadis (sporadic meteor).
Menurut Andi, warna merah yang tampak pada meteor kemungkinan besar berasal dari oksigen dan nitrogen yang berada di atmosfer Bumi.
Baca Juga: Sepasang Kecoak Purba Ditemukan dalam Goa, Diprediksi Hidup di Zaman DinosaurusAduh! Kemunculan Semut Terbang Bayangi Final Euro 2020 di Stadion Wembley
"Fireball ini umumnya berukuran 20-60 sentimeter atau 1-3 kepalan tangan dan karena ukurannya yang kecil, fireball akan habis terbakar oleh atmosfer Bumi, sehingga tidak memungkinkan untuk jatuh ke permukaan Bumi sebagai batu meteor atau meteorit," ujarnya.
Pada foto yang diabadikan oleh Aryo Kamandanu yang dapat dilihat di akun Instagramnya di http://instagram.com/aryo.akise, meteor tampak berada di sebelah barat rasi Crux (Salib Selatan, Layang-layang, Gubug Penceng) yang saat itu berada di ketinggian 10,9°-14,9° di atas ufuk dan sudah berada di arah 207,9°-213,9° atau arah Selatan-Barat Daya hingga Barat Daya.
Selain itu, meteor tersebut tampak melintasi kedua bintang di konstelasi Centarus yakni Gamma Centauri dan Delta Centauri yang berada di arah 219,6°-221,1° atau arah Barat Daya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa meteor tampak dari arah Barat Daya.
Andi menuturkan dengan kondisi langit yang cerah, masyarakat dapat menyaksikan meteor jatuh dengan intensitas maupun ukuran lebih besar, terlebih lagi ketika puncak hujan meteor sedang berlangsung.
Video terkait:
Search
Categories
- Art
- Causes
- Crafts
- Dance
- Drinks
- Film
- Fitness
- Food
- Games
- Gardening
- Health
- Home
- Literature
- Music
- Networking
- Other
- Party
- Religion
- Shopping
- Sports
- Theater
- Wellness
Read More
Pro Sam is 100% safe and natural in support a healthy prostate in an all-natural way.
Pro Sam is an all-regular dietary enhancement that assists you with having extraordinary...
2021 New Air Jordan 1 Mid SE “Brushstroke” DA8005-100 For Sale Online
New Jordans Release 2021 ,Colorful oil painting and splashing ink! The official image of the new...
Quick comparison of the two best Youtube to MP3 or mp4 converters available online
Hello, how are you? I will be an open-book here. video 2 mp3 Pleasetake three minutes to...
How to fix if you can't access sbcglobal.net email account
One of the leading email service providers, SBCglobal, is known for providing a host of...
How Brand Strategy Coaching in Mumbai Can Transform Your Business
Introduction
Mumbai is a dynamic city that hosts businesses of various sizes, from startups to...