SariAgri - Pemerintah Indonesia baru saja menetapkan PPKM Darurat selama dua pekan sejak 3-20 Juli 2021. Langkah ini ditempuh untuk menanggulangi sebaran Covid-19.
Akibat PPKM Darurat ini sejumlah kantor esensial dan pusat perbelanjaan diminta untuk tutup terlebih dahulu.
Kondisi ini tentu akan berdampak pada pemasukan sejumlah orang. Untuk itu, perencana keuangan dan financial Educator Lifepal Aulia Akbar menilai, harus ada persiapan dalam keuangan untuk berjaga-jaga atas meningkatnya penyebaran virus mematikan ini.
Baca Juga: Sebentar Lagi PPKM Darurat Diumumkan Presiden Jokowi, Ini Aturan LengkapnyaAngka Covid-19 Naik, Daerah Ini Galakkan Wisata Virtual untuk Warga
Langkah pertama yang perlu dilakukan yaitu, mewaspadai pengeluaran tidak tetap. Dia mengatakan, WFH tentu bisa membantumumenghemat biaya transportasi, uang makan atau jajan. Namun, kondisi ini juga bisa memunculkan sejumlah pengeluaran tak terduga. 
“Sebut saja seperti tagihan listrik yang berpotensi membengkak lantaran banyak peralatan dan elektronik yang lebih sering digunakan ketika kamu di rumah. Mulai dari lampu, kipas angin, AC, microwave, dan perangkat kerja,” ucap Akbar, dalam keterangan resminya, Jumat (2/7).
Selain listrik, pemakaian internet tentu menjadi kebutuhan yang harus tersedia saat WFH. Penggunaan paket internet berbasis kuota dari provider telekomunikasi tentu kurang efektif, dan bisa membuat pengeluaranmu membengkak.
Pengeluaran di atas tentu dengan jenis tidak tetap. Karena itu, mungkin saja jumlahnya akan membengkak.
Akan lebih baik menggunakan internet fiber di rumah dari pada memakai sistem kuota, dan menetapkan batas pengeluaran listrik demi menghemat biaya. 
Jangan Tinggalkan Dana Darurat
Kedua, selain kebutuhan sehari-hari, kamu juga bisa mulai menyediakan dana darurat. Sebaiknya, dana darurat yang ada berjumlah enam kali pengeluaran bulananmu.
Dana darurat perlu untuk menghadapi pemotongan gaji, kurangnya pemasukan, hingga kondisi tak terduga lain.
Ketiga, miliki miliki jaminan kesehatan. Tidak semua dari kita beruntung mendapat fasilitas asuransi kesehatan dari tempat kerja. Bila kamu hanya mendapat BPJS Kesehatan, maka miliki juga asuransi kesehatan swasta. Sebab, pada dasarnya, dua jaminan kesehatan itu saling melengkapi.
Baca Juga: Sebentar Lagi PPKM Darurat Diumumkan Presiden Jokowi, Ini Aturan LengkapnyaAngka Covid-19 Naik, Daerah Ini Galakkan Wisata Virtual untuk Warga
Keempat, pastikan asuransi pada pencari nafkah utama keluarga. Sangat penting untuk memastikan bahwa diri mereka telah memiliki asuransi jiwa.
Uang pertanggungan (UP) di asuransi jiwa akan cair, dan diterima para penerima manfaat apabila tertanggung kehilangan kemampuan mencari nafkah disebabkan meninggal dunia atau kehilangan fungsi anggota tubuh (cacat tetap total).
Kamu bisa menggunakan perhitungan UP terlebih dulu lewat Kalkulator Uang Pertanggungan Lifepal, sebelum memilih produk asuransi jiwa. Berita Terkini  
Kelima, menambah pendapatanmu. Akbar mengatakan dengan menambah pendapatan, kamu memiliki potensi untuk cepat terkumpulnya dana darurat, mudah membayar premi asuransi, serta berinvestasi. 
“Ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk mencari pendapatan tambahan. Pertama, tentu saja dengan kerja sampingan dan yang kedua adalah investasi di instrumen pendapatan tetap,” ucap dia.
Berinvestasi untuk masa depan tentu sangat penting, namun jangan mengabaikan keamanan finansial dan kesehatanmu.
Video terkait: