Rupiah Awal Pekan Menguat Pengamat_ Masih Bisa Tertekan_
SariAgri - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (5/7) pagi menguat 41 poin atau 0,28 persen ke posisi Rp14.492 per dolar Amerika Serikat (AS) dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.533 per dolar AS.
Berita Terkini Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, mengatakan rupiah mungkin masih bisa tertekan hari ini ke arah Rp14.570 per dolar AS dengan kisaran support di Rp14.500 per dolar AS, karena pemberlakuan PPKM darurat dan kasus harian baru Covid-19 yang terus pecah rekor di Indonesia. “Kondisi ini menekan pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujarnya.
Menurutnya, di sisi lain, dolar AS menunjukan pelemahan karena data tenaga kerja AS yang dirilis Jumat malam pekan lalu tidak sebagus ekspektasi pelaku pasar.
“Pasar melihat dua komponen data tenaga kerja AS bulan Juni yang di bawah ekspektasi yaitu data tingkat pengangguran yang meningkat dan data rata-rata upah yang kenaikannya di bawah ekpektasi,” paparnya.
News Today Baca Juga: Rupiah Akhir Pekan Terpuruk, Analis: Investor Hindari SpekulasiVolatilitas Rupiah Bakal Meningkat, Polling: Dihantui 'Taper Tantrum'
Ariston menyatakan pasar menganggap data tenaga kerja AS itu belum cukup untuk mengubah kebijakan pelonggaran moneter Bank Sentral AS meskipun data Non-Farm Payrolls dirilis lebih bagus dari ekspektasi.
“Sehingga hal tersebut mungkin bisa menahan pelemahan rupiah tidak terlalu dalam hari ini, di samping hari ini pasar AS libur karena merayakan hari kemerdekaan Amerika,” pungkasnya.
Video Terkait:
Berita Terkini Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, mengatakan rupiah mungkin masih bisa tertekan hari ini ke arah Rp14.570 per dolar AS dengan kisaran support di Rp14.500 per dolar AS, karena pemberlakuan PPKM darurat dan kasus harian baru Covid-19 yang terus pecah rekor di Indonesia. “Kondisi ini menekan pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujarnya.
Menurutnya, di sisi lain, dolar AS menunjukan pelemahan karena data tenaga kerja AS yang dirilis Jumat malam pekan lalu tidak sebagus ekspektasi pelaku pasar.
“Pasar melihat dua komponen data tenaga kerja AS bulan Juni yang di bawah ekspektasi yaitu data tingkat pengangguran yang meningkat dan data rata-rata upah yang kenaikannya di bawah ekpektasi,” paparnya.
News Today Baca Juga: Rupiah Akhir Pekan Terpuruk, Analis: Investor Hindari SpekulasiVolatilitas Rupiah Bakal Meningkat, Polling: Dihantui 'Taper Tantrum'
Ariston menyatakan pasar menganggap data tenaga kerja AS itu belum cukup untuk mengubah kebijakan pelonggaran moneter Bank Sentral AS meskipun data Non-Farm Payrolls dirilis lebih bagus dari ekspektasi.
“Sehingga hal tersebut mungkin bisa menahan pelemahan rupiah tidak terlalu dalam hari ini, di samping hari ini pasar AS libur karena merayakan hari kemerdekaan Amerika,” pungkasnya.
Video Terkait:
Search
Categories
- Art
- Causes
- Crafts
- Dance
- Drinks
- Film
- Fitness
- Food
- Games
- Gardening
- Health
- Home
- Literature
- Music
- Networking
- Other
- Party
- Religion
- Shopping
- Sports
- Theater
- Wellness
Read More
Wie wählt man den richtigen Bootsverleih?
Der grundlegende Unterschied zwischen einer Bootsvermietung und einem Yachtcharter-Unternehmen...
Are there any Mighty Leaf CBD Oil Reviews side effects?
Mighty Leaf CBD Oil Reviews oil supplement that permits clients to lessen agony and stress...
Automotive Tow Bar Market 2021: Industry Size, Growth, Major Players, Segments and Forecast to 2027
Market Overview
Global Automotive Tow Bar Market is expected to gain a value of USD 1.9...
Św. Józef - Patron Swoich Klimatów - Opus Dei
Jeśli weźmiemy pod opiekę fakt, że pięć największych krajów muzułmańskich to regiony...
Choosing The Perfect Chinchilla Cage
The dust you replace on your chinchilla's dust bath should choose to be purchased during a pet...