SariAgri - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, menguat pada perdagangan Selasa (6/7). IHSG terus bergerak di zona hijau dan ditutup naik 0,69 persen atau 41,50 poin ke 6.047,11 di akhir perdagangan hari ini.
Hari ini, indeks saham LQ45 menguat 0,48 persen ke posisi 846,96 dan sebagian besar indeks saham acuan menghijau. Sebanyak 261 saham menguat sehingga mengangkat IHSG, 244 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG, dan 144 saham flat.
Dilaporkan, dua indeks sektoral mengalami penurunan, yaitu sektor keuangan tergerus 0,26 persen dan sektor infrastruktur terkoreksi 0,09 persen. Sedangkan sembilan indeks sektoral menguat, yaitu sektor teknologi memimpin dengan kenaikan 3,01 persen, sektor barang baku menguat 2,58 persen, dan dektor energi menguat 2,56 persen.
Kemudian, sektor barang konsumsi nonprimer menguat 2,32 persen, sektor kesehatan naik 1,05 persen, sektor properti dan real estat naik 0,61 persen, sektor barang konsumsi primer menguat 0,44 persen, sektor transportasi dan logistik naik 0,34 persen, dan sektor perindustrian menguat 0,16 persen.
Total volume transaksi bursa hari ini mencapai 19,96 miliar saham dengan nilai transaksi Rp12,44 triliun.
Saham top gainers LQ45 hari ini adalah saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) 10,71 persen, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) 10,54 persen, dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) 7,56 persen. Sedangkan saham top losers LQ45 terdiri dari saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) -5,75 persen, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) -2,21 persen, dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) -1,44 persen.
Hari ini investor asing mencatat pembelian bersih atau net buy Rp63,43 miliar di pasar reguler dan penjualan bersih atau net sell Rp174,75 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Bundamedik Tbk (BMHS) Rp233,4 miliar, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) Rp70 miliar, dan PT Astra International Tbk (ASII) Rp45,7 miliar.
Sedangkan saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) Rp471,2 miliar, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp142,4 miliar, dan PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) Rp84 miliar.
Baca Juga: IHSG Diperkirakan dalam Tekanan, Perhatikan Sejumlah Saham Pilihan IniIHSG Ditutup Melemah, Asing ‘Net Sell’ Rp324,71 Miliar

IHSG Bisa Tembus Level 6.500
Presiden Direktur PT Astronacci International, Gema Goeyardi, mengatakan, jika dilihat dari sisi transactional analysis, IHSG saat ini berada dalam konsolidasi besar.
“Bicara dari sisi transactional analysis, kalau kita perhatikan IHSG saat ini dalam konsolidasi besar. Namun, secara long run kita percaya bahwa harga akan kembali lagi naik bahkan menembus 6.500,” katanya dalam acara Market Opening IDX Channel.
Menurutnya, pola yang terbentuk saat ini sedang masuk dalam akumulasi, di mana terdapat satu ancaman gap di level 5.400.
“Dari pola yang terjadi saat ini sedang masuk dalam akumulasi. Memang ada satu ancaman di mana gap di 5.400 itu sebagai ancaman for something happen yakni satu hal yang tidak kondusif. Misalnya, apapun itu alasannya nanti, maka indeks sudah mempersiapkan ke 5.400 sebagai target landing-nya,” ujar Gema.
Menurut Gema, untuk jangka pendek, pada tanggal 5 Juli kemarin merupakan level resistance baru IHSG. Oleh karena itu, pada tanggal 7 atau 8 Juli yang akan datang itu merupakan new support dari IHSG.
“Untuk jangka pendek sekali, kita perhatikan tanggal 5 Juli itu sebagai resistance baru dan itu terjadi, maka Anda akan sedang melihat tanggal 7 atau 8 itu sebagai new support,” tutur dia.
Sementara itu, dia menjelaskan, adanya kondisi tersebut harus diperhatikan oleh investor. Sebab, diprediksi pada bulan Agustus mendatang sudah mulai ada money flow untuk masuk ke market.
“Kalau pun ada pelemahan, pelemahan itu akan berlanjut sampai tanggal 7 dan itu minor. Artinya, masih akan ada tekanan untuk naik lebih besar daripada bearish-nya. Ini yang harus diperhatikan oleh investor bahwa market kita mungkin di bulan Agustus itu sudah mulai ada money flow yang lebih besar untuk masuk ke market,” jelas Gema.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso mengatakan kondisi pasar keuangan mulai melambat sejak pertengahan Maret hingga Mei 2021, kemudian pada Juni Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat.
Pada bulan Juni 2021, terdapat transaksi net buy sebesar Rp 24,7 Triliun.
"IHSG per 2 Juli 2021 ditutup di level 6.023,01, menguat 0,63 persen (mtd) atau naik 0,73 persen (ytd)," kata Wimboh.
Penghimpunan dana di pasar modal per 29 Juni 2021, mencapai Rp67,8 triliun. News Today Bersumber dari 68 Penawaran Umum, khususnya bersumber dari sektor keuangan. Jumlah investor di pasar modal terus naik menjadi 5,37 juta atau 96 persen (yoy). Didominasi investor ritel dan masih didominasi oleh investor milenial.
Video Terkait: