SariAgri - Hari raya Idul Adha 1442 Hijriah, menjadi momen paling ditunggu bagi para pelaku usaha pandai besi di Desa Kiping, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Kondisi ini lantaran penjualan pisau untuk menyembelih hingga menguliti hewan kurban meningkat dibandingkan hari biasa.
Salah satunya dirasakan Hartono, perajin pisau desa setempat. Dibantu dua orang pegawai, dalam sehari mengaku mampu memproduksi 30 hingga 40 kilogram plat besi baja.
Berita Hari Ini “Pisau untuk jagal maupun pelaksanaan penyembelihan hewan kurban bikinan saya ini semuanya terbuat dari bahan plat baja tali peti kemas. Setiap hari saya mampu menghabiskan 30 sampai 40 kilogram plat baja. Dari bahan sebanyak itu, bisa menghasilkan 35 kodi,” kata Hartono, Senin (12/7).
Hartono mengaku produksi pisau tahun ini ada kenaikan sekitar 10 persen dibandingkan pandemi tahun lalu. Kenaikan itu, dipicu adanya permintaan dari pelanggan baru yang ada di luar pulau Jawa.
“Adanya pengetatan PPKM darurat Jawa Bali, mengakibatkan sementara waktu permintaan dari pelanggan Solo, Bandung hingga Jakarta off dulu karena tidak bisa mengirim. Namun begitu ada permintaan baru dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan ternate. Peningkatan tidak banyak hanya 10 persen,“ ungkapnya.
Baca Juga: Siap Rebranding Koperasi, Menkop UKM: Jadi Entitas Bisnis ModernMenparekraf Minta UMKM Pasarkan Produknya dengan Konten Kreatif
Jika tahun lalu permintaan bisa mencapai 60 kodi. Tahun ini meningkat menjadi 70 kodi.
Breaking News Selain melayani permintaan pengiriman luar Jawa juga memasarkan pisau ke sejumlah kota di Jawa Timur, seperti Kediri, Blitar, malang hingga Surabaya.
Hartono memprediksi penjualan pisau untuk hewan kurban akan naik hingga 20 persen lebih mendekati Idul Adha.
“Puncaknya penjualan pisau biasanya tiga hari sebelum hari raya Idul Adha, “ bebernya. Pisau buatannya dijual bervariasi tergantung besar kecil ukuran. Paling murah ukuran sedang ia jual Rp50.000 hingga yang termahal dihargai Rp100.000 per unit.
Setiap musim penyembelihan hewan kurban, Hartono mengaku mampu meraup keuntungan hingga puluhan juta rupiah.
Video terkait: