SariAgri - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan tipis pada akhir transaksi di pasar spot, Kamis (15/7). Rupiah melemah 3 poin atau 0,02 persen menjadi Rp14.483 dibandingkan posisi penutupan sebelumnya Rp14.480 per dolar AS.
News Today Rupiah tak sendiran, karena hingga pukul 15.00 WIB, sejumlah mata uang di kawasan Asia juga melemah terhadap dolar AS, yaitu dolar Hong Kong melemah 0,01 persen dan baht Thailand terkoreksi 0,14 persen. https://telegra.ph/Rupiah-Kamis-Sore-Turun-Tipis-Jadi-Rp14483-per-Dolar-AS-09-16 Sedangkan mayoritas mata uang lainnya menguat terhadap dolar AS, di antaranya yen Jepang naik 0,17 persen, dolar Singapura stabil, dolar Taiwan perkasa 0,35 persen, krown Korea menguat 0,61 persen, peso Filipina naik 0,19 persen, rupee India menguat 0,08 persen, yuan China naik 0,15 persen, dan ringgit Malaysia stabil.
Sebelumnya, pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, mengatakan rupiah tertekan karena kekhawatiran pasar yang meningkat terhadap kenaikan kasus baru Covid-19 di berbagai negara di dunia termasuk di Indonesia sendiri.
Baca Juga: Rupiah Kamis Ini Diperkirakan Masih dalam TekananRupiah Kian Melemah, Analis: Investor Khawatirkan PPKM Diperpanjang
“PPKM Darurat yang berpotensi diperpanjang menjadi kekhawatiran tersendiri bagi pelaku pasar. Jelas ini bisa menekan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujarnya.
Tapi di sisi lain, pernyataan  Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell di hadapan anggota komite jasa keuangan DPR bahwa kebijakan moneter AS masih belum akan berubah karena kondisi tenaga kerja yang belum membaik seperti yang diharapkan bisa membantu menahan pelemahan rupiah. “Dolar AS terlihat melemah terhadap mata uang utama dunia kemarin setelah pernyataan Powell tersebut,” kata Ariston.
Video Terkait: